PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Tentang
Karakteristik Manusia Komunikan
(Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia)
Kelompok I
Sepjeki Iswandi :
1512010050
Cut Nauval Dafistri : 1512010055
Utia Safitri :
1512010076
Silvina ZE :
1512010072
Efwindah Khanas :
1512010047
Ali Aljabar :
1512010049
Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Meiliarni Rusli
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1438 H / 2017 M
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang karena Anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Karakteristik Manusia Komunikan”. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Pemakalah sangat bersyukur karena
telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi, Disamping itu, dalam proses
pendalaman materi tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan pengetahuan,
untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada ibu
Dra. Hj. Meiliarni Rusli dosen Mata
kuliah Psikologi Komunikasi.
Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Padang, 20
Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hubungan
yang antara psikologi dan komunikasi adalah disebabkan karena elastisitas
komunikasi yang dapat berada pada setiap aspek kehidupan manusia, dan di dalam
psikologi khususnya psikologi sosial tidak jauh berbeda karena menganalisa
peristiwa sosial yang dalam hal ini adalah komunikasi, sehingga psikologi
komunikasi diartikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan peristiwa mental dan behavioral atau perilaku yang terdapat di
dalam ruang lingkup pengkajian komunikasi.
Berkaitan
dengan mata kuliah Psikologi Komunikasi, makalah ini membahas permasalahan
manusia selaku pelaku komunikasi, searah dengan materi yang ditawarkan
menjadikan makalah ini disusun dengan tema: KARAKTER MANUSIA KOMUNIKAN (Faktor
personal yag mempenaruhi perilaku manusia)
Sebagai harapan semoga dapat menjadi sebuah
stimulus dalam pengkajian ilmu pengetahuan yang lebih mendalam untuk seluruh
pelaku akademis, sehingga dapat memenuhi seluruh harapan yang menjadi tanggung
jawab serta kewajiban.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
konsepsi psikologi tentang manusia?
2.
Apa faktor-faktor personal yang mempengaruhi
perilaku manusia?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK MANUSIA
KOMUNIKAN
Dari
Yunani disebuah tempat pemujaan Apollo di Delphi, ketika ditanya orang-orang
manusia yang paling bijak melalui mulutnya menyebarlah moto yang terkenal: Gnothi Seauthon (kenalilah dirimu). Moto
ini mengusik para filsuf untuk mencoba memahami dirinya, sehingga moto ini
kabarnya turut mengembangkan filsafat di Yunani.
Moto ini ternyata
banyak bercerita tentang komunikasi. Pemeran utama dalam proses komunikasi
adalah manusia. Sedang psikologi memandang komunikasi justru pada perilaku
manusia komunikan. Linguistikalah yang membahas komponen-komponen yang
membentuk struktur pesan. Tekniklah yang menganalisa banyaknya noise yang
terjadi. Psikologi masuk membicarakan bagaimana manusia memproses pesan yang
diterimanya, bagaimana cara berfikir dan cara melihat manusia dipengaruhi oleh
lambang-lambang yang dimiliki. Fokusnya adalah manusia komunikan.[1]
A.
KONSEP
PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA
Jalaluddin Rakhmat memaparkan empat teori psikologi
tentang manusia, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Konsep Psikoanalisis
(Homo Volens atau manusia berkeinginan); dalam hal ini maksudnya adalah manusia
yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam.
2.
Konsep Kognitif (Homo Sapiens atau manusia
berfikir); dimaksudkan bahwa manusia merupakan makhluk yang aktif
mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya.
3.
Konsep Behaviorisme (Homo Mechanicus atau manusia
mesin); maksudnya adalah manusia yang digerakkan semuanya oleh lingkungan.
4.
Konsep Humanisme (Homo Ludens atau manusia bermain);
maksudnya adalah manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi
transaksional dengan lingkungannya.[2]
B.
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PRILAKU
MANUSIA
1.
Faktor Biologis
Manusai
adalah mahluk biologis yang tidak berbeda dengan hewan yang lain. Factor
biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan
factor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan
perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori
warisan biologis yang diterima dari kedua orangtuanya. Besarnya pengaruh
warisan biologis sampai memunculkan aliran baru, yang memandang seluruh
kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral, Aliran ini disebut dengan
aliran sosiobiologis.
Menurut
Wilson, perilaku sosial di bimbing oleh aturan-aturan yang sudah di program
secara genetis dalam jiwa manusia. Yang disebut sebagai “epigenetic rules”,
mengatur perilaku manusia sejak kecenderungan menghindari incest, kemampuan
memahami ekspresi wajah sampai pada persaingan politik. Pada era akhir ini
orang berusaha mengendalikan perilaku manusia melalui manipulasi genetis,
control terhadap sistim saraf dan sistim hormonal. Yang pertama dilakukan
“quality control” terhadap gen-gen bakal manusia. Dapat menyingkirkan
gen-gen yang refresif dan memelihara gen-gen yang meninggikan kualitas
manusia, misalnya : menyingkirkan sifat agresif dan memperkuat sifat-sifat
penyantun, dengan bedah otak dan sebagainya. Sehingga dapat mengubah seluruh
massa manusia menjadi sangat mudah dipengaruhi.
Terdapat
dua petunjuk yang penting untuk diperhatikan betapa pentingnya pengaruh
biologis terhadap perilaku manusia
a) Telah
diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia,
dan bukan pengaruh lingkungan atau situasi, contoh : member makan, merawat
anak, perilaku menariklawan jenis sebagai ungkapan cinta
b) Di
akui pula adanya factor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang
lazim disebut sebagai motif biologis yang paling penting ialah kebutuhan
akan makanan-minuman dan istirahat, kebutuhan memelihara kelangsungkan hidup dengan
menghindari sakit dan bahaya[3]
2.
Faktor-faktor Sosiopsikologis
Karena manusia makhluk sosial, dari
prosessosial ia memperoleh beberapa karakteristik yang memengaruhi perilaku,
kita dapat menklasifikasinya ke dalam tiga komponen : afektif, kognitif, dan
konatif.
a.
Komponen
Afektif
Merupakan aspek emosional yang terdiri
dari motif sosiogenis, sikap dan emosi.
1)
Motif Sosiogenesis
Motif
sosiogenis sering juga disebut motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif
biologis). Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan.
Berbagai
klasifikasi motif sosiogenis yaitu:
W.I.
Thomas dan Florida Znaniecki:
a)
Keinginan memperoleh pengalaman baru
b)
Keinginan untuk mendapatkan respons
c)
Keinginan akan pengakuan
d)
Keinginan akan rasa aman
David
McClelland:
a) Kebutuhan
berprestasi
b) Kebutuhan
akan kasih saying
c) Kebutuhan
berkuasa
Abraham
Maslow:
a) Kebutuhan
akan rasa aman
b) Kebutuhan
akan keterikatan
c) Kebutuhan
akan penghargaan
Secara singkat, Motif-motif sosiogenesis diatas dapat dijelaska sebgai
berikut :
a) Motif ingin tahu : mengerti, menata, dan
menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.
b) Motif kompetensi. Setiap orang ingin
membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apa pun. Motif ini
erat hubungannya dengan kebutuhan rasa aman.
c) Motif cinta. Setiap orang ingin diterima
di dalam kelompoknya sebagai anggota sukarela dan bukan yang sukar rela.
d) Motif harga diri dan kebutuhan untuk
mencari identitas. Setiap orang ingin kehadirannya bukan saja dianggap
bilangan, tetapi juga diperhitungkan.
e) Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan
makna kehidupan. Setiap orang dalam menghadapi gejolak kehidupan membutuhkan
nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna
pada kehidupannya.
f) Kebutuhan akan pemenuhan diri.
Pemenuhannya berwujud : (1) mengembangkan dan menggunakan potensi-potensi yang
dimiliki dengan cara yang kreatif konstruktif, misalnya dengan seni, music,
sains, atau hal-hal yang mendorong ungkapan diri yang kreatif; (2) memperkaya
kualitas kehidupan dengan memperluas rentangan dan kualitas pengalaman serta
pemuasan, misalnya dengan jalan darmawisata; (3) membentuk hubungan yang hangat
dan berarti dengan orang-orang lain di sekitar kita; (4) berusaha “memanusia”,
menjadi persona yang kita dambakan.[5]
2)
Sikap
Sikap Adalah kecenderungan bertindak,
berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau
nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, relative menetap,
mengandung aspek evaluative dan timbul dari pengalaman.
3)
Emosi
Emosi Menunjukkan kegoncangan organism
yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses
fisiologis. Coleman dan Hammen mengungkapkan bahwa emosi dapat berfungsi
sebagai pembangkit energi, pembawa informasi tentang diri seseorang, pembawa
pesan kepada orang lain dan sumber informasi tentang keberhasilan.
Ada empat fungsi emosi (Coleman dan
Hammaen, 1974:462):
a) Emosi adalah pembangkit energi
(energizer)
b) Emosi adalah pembawa emosi (messenger)
c) Emosi bukan saja pembawa informasi dalam
komunikasi intrapersonal, tetapi juga membawa pesan dalam komunikasi
interpersonal.
d) Emosi juga merupakan sumber informasi tentang
keberhasilan kita.
Emosi berbeda-beda dalam hal intensitas
dan lamanya. Dari segi intensitasnya ada yang berat, ringan dan desintegratif.
Emosi ringan meningkatkan perhatian seseorang kepada situasi yang dihadapi
disertai dengan perasan tegang sedikit. Emosi kuat disertai dengan rangsangan
fisiologis yang kuat. Dan emosi desintegratif terjadi dalam intensitas emosi
yang memuncak. Sementara dari segi lamanya, ada emosi yang berlangsung singkat
dan ada yang lama. Emosi ini akan mempengaruhi presepsi seseorang atau
penafsiran stimuli yang merangsang alat indra.[6]
b.
Komponen Kognitif
Merupakan aspek intelektual, yang
berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Kepercayaan meruakan Salah satu komponen
kognitif. Kepercayaan adalah keyakinan
bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,
pengalaman, atau intuisi.
Dengan demikian kepercayaan di sini
adalah yang memberikan presepsi pada manusia dalam mempresepsi kenyataan,
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek
sikap.[7]
c.
Komponen Konatif
Komponen Konatif merupakan aspek volisional,
yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
1) Kebiasaan
Kebiasaan adalah aspek prilaku manusia
yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan. Kebiasaan mungkin
merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang sama atau sebagai
reaksi khas yang diulangi seseorang berkali-kali. Setiap orang memmpunyai
kebiasaan yang berlainan dalam menanggapi stimulus tertentu. Kebiasaan inilah
yang memberikan pola prilaku yang dapat diramalkan.
2) Kemauan
Menurut Richard Dewey dan W.J. Humber,
kemauan adalah:
a) hasil keinginan untuk mencapai tujuan
tertentu yang begitu kuat,
b) cara-cara yang diperlukan untuk mencapai
tujuan,
c) Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
d) pengeluaran energi untuk mencapai
tujuan..[8]
Selain faktor biologis dan
sosiopsikologis pemakalah juga menambahkan bahan bacaan dari buku psikologi
agama yaitu :
3.
Faktor Spiritual
Selain faktor biologis dan
sosiopsikologis, manusia juga memiliki
motivasi yang bersifat spiritual. Motivasi ini tidak berkaitan dengan kebutuhan
mempertahankan eksistensi diri atau memelihara kelanggengan spesies. Factor spiritual
erat hubungannya dengan upaya memenuhi kebutuhan jiwa dan ruh. Sekalipun
demikian, motivasi ini juga menjadi kebutuhan pokok manusia. Karena motivasi
inilah yang bisa memberikan kepuasan hidup, rasa aman, tentram, dan bahagia.
Di antara beberapa motivasi spiritual
yang penting dalam kehidupan manusia adalah motivasi beragama. Dalam bukunya
Psikologi Agama, Jalaluddin mengatakan bahwa: “Hampir seluruh ahli ilmu jiwa
sependapat bahwa sesungguhnya apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan manusia
itu bukan hanya terbatas pada kebutuhan makan, minun, pakaian ataupun
kenikmatan-kenikmatan lainnya. Berdasarkan hasil hasil riset dan observasi,
mereka mengambil kesimpulan bahwa pada diri manusia terdapat semacam keinginan
dan kebutuhan yang bersifat universal. Kebutuhan ini melebihi
kebutuhan-kebutuhan lainnya, bahkan mengatasi kebutuhan akan kekuasaan.
Keinginan akan kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan kodrati, berupa keinginan
untuk mencintai dan dicintai Tuhan.”
Oleh sebab itu, dalam pandangan Islam
secara fitrah manusia sejak dilahirkan memiliki potensi keberagamaan. Namun
potensi ini baru dalam bentuk sederhana, yaitu berupa kecenderungan untuk
tunduk dan mengabdi kepada sesuatu. Allah subhanallahu wa ta’ala telah
mengisyaratkan adanya potensi dasar yang dimiliki manusia untuk beragama dalam
firman-Nya:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus
kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ( Ar-rum : 30 )

“Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". ( Al araf: 172 ).
Melalui ayat tersebut
Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah mengadakan perjanjian dengan anak
keturunan Adam. Allah subhanallahu wa ta’ala mengambil persaksian mereka atas
kemahakuasaan-Nya, yakni ketika mereka berada di alam ruh sebelum diciptakan di
alam bumi. Oleh karena itu, pada hari kiamat nanti mereka tidak akan bisa
mengingkari keesaan Allah. Dengan perkataan lain, ayat ini menerangkan bahwa
manusia dilahirkan dengan memiliki kesiapan secara fitrah untuk beragama,
mengenal Allah, beriman dan mentauhidkan-Nya.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pemeran
utama dalam proses komunikasi adalah manusia. Psikolog memandang komunikasi
pada perilaku manusia komunikan. Fokus psikologi adalah komunikasi manusia
komunikan.
1. Konsepsi
psikologi tentang manusia di antaranya adalah
a) konsepsi
manusia tentang psikoanalisis
b) Konsepsi
Manusia dalam Behaviorisme
c) Konsepsi
manusia dalam Psikologi Kognitif
d) Manusia
dalam Konsepsi Psikologi Humanistik
2.
Faktor personal yang mempengaruhi
perilaku manusia menurut jalaludin
rahmad dalam buku psikologi komuikasi
adalah :
a) faktor
biologis, ini di sebabkan oleh pengaruh dirinya
sendiri sebagai manusia, karna manusia mempunyai sifat bawaan yang timbul dari
manusia itu sendiri seperti sifat:
memberi makan, merawat anak, menarik perhatian lawan jenis dan ketika
seorang merasa kekurangan makanan dan istirahat maka orang itu akan mempunyai
perilaku yang cepat emosi.
b) factor
sosio psikologis karena manusia makhluk social, dari
proses social ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi
perilakunya, kita dapat mengklasifikasnya kedalam tiga komponen : komponen
afektif, komponen kognitf dan komponen konatif.
B.
SARAN
Ada banyak
hal yang perlu dipelajari agar dapat memperoleh keberhasilan dalam melaksanakan
segala sesuatu, tidak terkecuali komunikasi yang baik tidak akan terlepas dari
faktor pendukung atau komponen yang harus dimengerti agar dapat menciptakan
suatu komunikasi yang baik, salah satunya adalah mengenal komunikan yaitu
manusia yang merupakan salah satu komponen komunikasi.
Pemakalah mengucapkan
terimakasih dan memohon maaf apabila terdapat kekurangan dari penulisan makalah
ini. Maka sudikiranya pemakalah meminta kritik dan saran kepada pembaca supaya pemakalah menjadi lebih baik lagi
untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin,
2004, Psikologi Agama, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Rahmad
, Jalaludin, 2015, Psikologi Komunikasi,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

tutorial nya dong sepuh🙏
BalasHapus